Kamis, 12 Januari 2012

Busana Muslim Gamis


Busana Muslim Gamis
Busana muslim terus berkembang dan makin menarik, tampil berbeda. Perkembangan mode busana muslim yang tampil gaya, karena desainer yang mengadop dari fesyen yang berkembang. Saat ini misalnya yang sedang tren adalah busana muslim model draperi. Dan saat ini memadukan busana berwarna terang dengan kerudung atau aksesoris yang juga terang sudah bukan hal yang tabu lagi. Apalagi pada bulan Ramadan dan lebaran, berbagai produk fesyen muslim ditawarkan dan menjadi trend berbusana sehari-hari. Salah satunya gamis hoodie. Model gamis berbahan kaus ini, sedang digandrungi kalangan remaja dan ibu-ibu muda yang biasa tampil modis. Selain dapat menutup aurat, gamis hoodie lebih praktis dikenakan dalam berbagai kegiatan. Karena kerudungnya pun menyatu dengan baju, sehingga Anda tidak perlu repot mencari kerudung yang pas dengan gamis. 

            Fungsi Busana/Pakaian
Awal perkembangannya, busana atau pakaian dipakai sebagai pelindung tubuh dari sengatan matahari dan rasa dingin. Pada akhirnya tidak hanya kedua fungsi tersebut yang menjadi tujuan utama berbusana, tetapi busana menjadi bagian penting dari hidup manusia karena mengadung unsur etika dan estetika dalam masyarakat. Dengan berbusana yang harmonis dan serasi akan menambah baik penampilan diri kita. Terkadang seseorang bisa dinilai dari cara berbusananya. Bagi kita muslimah berbusana tidak sekedar menutup tubuh, tetapi merupakan identitas bagi diri kita sebagai muslimah. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh kerananya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (Al-Ahzab: 59).
Syarat Busana Muslim(ah)
. Syarat-syarat tersebut adalah: menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan, tidak tembus pandang, tidak ketat sehingga membentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian ‘khas’ milik orang kafir atau pakaian orang fasik. Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah fil Kitabi wa Sunnah (Syaikh Al Albany), beberapa syarat yang wajib dipenuhi agar dapat berbusana harmonis dan tentunya syar’i.
Ika adalah mahasiswi dari fakultas Agribisnis yang berjilbab.  Dia dibesarkan dalam lingkungan agama yang agak taat, karena Ayahnya mengajar di pesantren.  Setiap perempuan di keluarganya berjilbab.  Tetapi, Ika menyebut bahwa keluarganya demokratis dan walaupun dia dan saudara-saudaranya diajar tuntunan Islam, mereka diperbolehkan memilih gaya hidupnya sendiri. 
Dulu, Ika menjadi anggota kelompok agama yang bernama Jemaah Mesjid A.R Fachruddin di mesjid kampus, tetapi dia tidak merasa cocok di dalam kelompok itu maka keluar kelompok itu dan mulai belajar Islam sendiri.  Ika keluar karena dia ingin tahu mengenai agama Islam tetapi kelompok itu berdiskusi hal-hal tentang struktur organisasi itu dan hal-hal ini tidak penting untuk Ika.  Ika bangga menjadi Muslimah Indonesia.  Menurut pendapat dia Indonesia bersikap toleran kepada semua agama meskipun beberapa perang agama baru-baru ini.
Nur, mahasiswi Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Malang.  Walaupun dia diajar tentang agama Islam dari umur yang sangat muda, ajaran itu tidak berat atau fanatik, dan Ibu hanya memakai topi yang tidak menutupi aurat daripada berjilbab.  Nur baru memakai jilbab sejak enam bulan sebelum berkuliah.  Dia mempunyai kurang lebih empat puluh jilbab. Nur tidak bisa berkomentar tetang politik Indonesia karena dia tidak belajar keadaan itu - dia hanya punya partai favorit. Dia bukan anggota kelompok-kolompok politik atau agama.  Nur memisahkan identitas sebagai orang Indonesia dari identitas sebagai orang Islam.  Menurut dia, negara dan agama tidak boleh dicampur, tetapi negara Indonesia masih terlibat dengan agama karena agama bagian gaya hidup di Indonesia. Nur berusaha menjadi orang yang jujur dan ketulusan hati. Nur menjaga menjalankan hidup yang beragama, tetapi dia sadar bahwa dia belum orang yang sempurna.  Kalau ditanya menggambarkan perempuan teladan di Indonesia, dia menyebut perempuan yang berakhlak - yaitu Ibu, Isteri, dan Ibu rumahtangga yang baik.  Tetapi yang terutama dia harus menjadi ibu yang taat.  Agama harus mengatur semua peran-peran perempuan Indonesia.
Demikianlah syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang muslimah dalam menentukan busana yang akan dikenakannya. Semakin kita mengetahui dengan jelas syarat-syarat berbusana muslimah, kita akan lebih dapat berkreasi dengan busana kita. Berbusana muslimah yang harmonis merupakan salah satu tanda ke syukuran kita kepada Allah . Tunggu apalagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar