Busana Muslim Gamis
oleh Devi Nadia Putri
Busana
muslim terus berkembang dan makin menarik, tampil berbeda. Perkembangan mode
busana muslim yang tampil gaya, karena desainer yang mengadop dari fesyen yang
berkembang. Saat ini misalnya yang sedang tren adalah busana muslim model
draperi. Dan saat ini memadukan busana berwarna terang dengan kerudung atau
aksesoris yang juga terang sudah bukan hal yang tabu lagi. Apalagi pada bulan
Ramadan dan lebaran, berbagai produk fesyen muslim ditawarkan dan menjadi trend
berbusana sehari-hari. Salah satunya gamis hoodie. Model gamis berbahan kaus
ini, sedang digandrungi kalangan remaja dan ibu-ibu muda yang biasa tampil
modis. Selain dapat menutup aurat, gamis hoodie lebih praktis dikenakan dalam
berbagai kegiatan. Karena kerudungnya pun menyatu dengan baju, sehingga Anda
tidak perlu repot mencari kerudung yang pas dengan gamis.
Fungsi
Busana/Pakaian
Awal
perkembangannya, busana atau pakaian dipakai sebagai pelindung tubuh dari
sengatan matahari dan rasa dingin. Pada akhirnya tidak hanya kedua fungsi
tersebut yang menjadi tujuan utama berbusana, tetapi busana menjadi bagian
penting dari hidup manusia karena mengadung unsur etika dan estetika dalam
masyarakat. Dengan berbusana yang harmonis dan serasi akan menambah baik
penampilan diri kita. Terkadang seseorang bisa dinilai dari cara berbusananya.
Bagi kita muslimah berbusana tidak sekedar menutup tubuh, tetapi merupakan
identitas bagi diri kita sebagai muslimah. Sebagaimana disebutkan dalam firman
Allah: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan
isteri-isteri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan
oleh kerananya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.’” (Al-Ahzab: 59).
Syarat
Busana Muslim(ah)
.
Syarat-syarat tersebut adalah: menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan,
tidak tembus pandang, tidak ketat sehingga membentuk lekuk tubuh, tidak
menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian ‘khas’ milik orang
kafir atau pakaian orang fasik. Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku
Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah fil Kitabi wa Sunnah (Syaikh Al Albany), beberapa
syarat yang wajib dipenuhi agar dapat berbusana harmonis dan tentunya syar’i.
Ika
adalah mahasiswi dari fakultas Agribisnis yang berjilbab. Dia dibesarkan dalam lingkungan agama yang
agak taat, karena Ayahnya mengajar di pesantren. Setiap perempuan di keluarganya
berjilbab. Tetapi, Ika menyebut bahwa
keluarganya demokratis dan walaupun dia dan saudara-saudaranya diajar tuntunan
Islam, mereka diperbolehkan memilih gaya hidupnya sendiri.
Dulu,
Ika menjadi anggota kelompok agama yang bernama Jemaah Mesjid A.R Fachruddin di
mesjid kampus, tetapi dia tidak merasa cocok di dalam kelompok itu maka keluar
kelompok itu dan mulai belajar Islam sendiri.
Ika keluar karena dia ingin tahu mengenai agama Islam tetapi kelompok
itu berdiskusi hal-hal tentang struktur organisasi itu dan hal-hal ini tidak
penting untuk Ika. Ika bangga menjadi
Muslimah Indonesia. Menurut pendapat dia
Indonesia bersikap toleran kepada semua agama meskipun beberapa perang agama
baru-baru ini.
Nur,
mahasiswi Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Malang. Walaupun dia diajar tentang agama Islam dari
umur yang sangat muda, ajaran itu tidak berat atau fanatik, dan Ibu hanya
memakai topi yang tidak menutupi aurat daripada berjilbab. Nur baru memakai jilbab sejak enam bulan
sebelum berkuliah. Dia mempunyai kurang
lebih empat puluh jilbab. Nur tidak bisa berkomentar tetang politik Indonesia
karena dia tidak belajar keadaan itu - dia hanya punya partai favorit. Dia
bukan anggota kelompok-kolompok politik atau agama. Nur memisahkan identitas sebagai orang
Indonesia dari identitas sebagai orang Islam.
Menurut dia, negara dan agama tidak boleh dicampur, tetapi negara
Indonesia masih terlibat dengan agama karena agama bagian gaya hidup di
Indonesia. Nur berusaha menjadi orang yang jujur dan ketulusan hati. Nur
menjaga menjalankan hidup yang beragama, tetapi dia sadar bahwa dia belum orang
yang sempurna. Kalau ditanya
menggambarkan perempuan teladan di Indonesia, dia menyebut perempuan yang
berakhlak - yaitu Ibu, Isteri, dan Ibu rumahtangga yang baik. Tetapi yang terutama dia harus menjadi ibu
yang taat. Agama harus mengatur semua
peran-peran perempuan Indonesia.
Demikianlah
syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang muslimah dalam menentukan busana yang
akan dikenakannya. Semakin kita mengetahui dengan jelas syarat-syarat berbusana
muslimah, kita akan lebih dapat berkreasi dengan busana kita. Berbusana
muslimah yang harmonis merupakan salah satu tanda ke syukuran kita kepada Allah
. Tunggu apalagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar