GULAI
KAMAANG
Oleh
: Rahmadani Yuningsih / 09080148 / D
Gulai kamaang adalah gulai khas di daerah Tapan
tradisi dari nenek moyang dahulunya. Gulai kamaang ini terbuat dari pucuk
keladi pilihan, pakis, cabe rawit dan ditambah dengan bumbu-bumbu yang lain penyedap
rasa. Gulai ini terasa sangat nikmat dan banyak di minati oleh masyarakat Tapan.
Cara pembuatan gulai ini juga sulit bagi orang yang belum ahli membuatnya karna
akan biasa mengakibatkan gatal-gatal setelah memakannya.
Gulai kamaang ini sudah ada dari zaman nenek
moyang dahulu. Di Tapan gulai kamaang ini merupakan gulai yang dijadikan menu
ketika ada acara pernikahan atau sunatan, diantaranya adat Tapan memasak gulai yang
khas seperti, cumadak( nangka), gulai daging dengan kentang, gulai jengkol dan
gulai kumaang. Diantara gulia-gulai tersebut yang paling banyak diminati oleh masyarakat
pada suatu acara adalah gulai
kumaang karna disamping rasanya yang
khas dan nikmat gulai tersebut juga jarang di masak oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari dikarenakan banyak orang tidak tahu dengan cara
pembuatannya dan sulit untuk mencari bahannya(pucuk keladi pilihan). Pucuk
keladi ini tidak sembarang pucuk keladi yang bisa diambil untuk dimasakan,
pucuk keladi yang bisa untuk dimasakan
untuk gulai kama’ang ini adalah pucuk keladi pilihan yang telah biasa diambil oleh
orang untuk dimasak sebelumnya jika tidak akan mengakibatkan gatal-gatal.
Yul, Ibu dari
empat orang anak ini mengatakan pengalamannya “ketika itu saya tinggal di sawah saya memasak gulai kama,ang
karna saya melihat pucuk keladi yang begitu bagus dan segar-segar. Setelah
masak saya makan dengan keempat anak saya,tidak beberapa lama kemudian itu saya
merasa mulut saya gatal-gatal dan begitu juga dengan keempat anak saya menangis karna tidak tahan
menahan gatal-gatal, akhirnya saya membawa mereka ke rumah sakit. Itu
dikarenakan saya memasak pucuk keladi yang belum pernah diambil dan dimasak
orang lain” ujarnya.
Didaerah lain mungkin tidak ada ditemukan
gulai kamaang ini apalagi di daerah perkotaan karena gulai ini adalah gulai
khas tradisi daerah tapan. Anehnya, Gulai ini terasa nikmat jika dimasakan
dengan kayu bakar kemudian dikeringkan dengan bara-bara kayu tersebut, rasanya lebih
khas terasa jika dibandingkan dimasakan
dengan kompor.
Menurut Helmi, ibu dari satu anak ini gulai
kamaang sangat nikmat. Ketika saya dipadang dulu saya ingin menikmati gulai
tersebut, namun tidak bisa saya nikmati
karena tidak ada orang yang menjualnya bahkan orang banyak yang tidak tahu
dengan gulai tersebut.
Kemudian pak Marsan, juga menuturkan
“kadang-kadang saya taragak (ingin)
makan gulai kama’ang, ketika saya minta sama istri saya diapun mengatakan susah
membuatnya dan bahanyapun sulit dicari, harus dicari pula dulu di
pinggir-pinggir sungai. Jadi kalau ada acara pernikahan dikampung kami barulah
saya berharap dapat makan gulai tersebut” ujar pak marsan.
Kemudian ibu Mayar (urang tuo) yang dijadikan
pemandu dalam memasak ketika ada acara dikampung mengatakan, gulai kamaang
memang sangat banyak diminati oleh orang-orang ketika ada acra pernikahan atau
acara suntan dikampung kami. Namun akhir-akhir ini gulai tersebut juga jarang
dimasak ketika ada acara dikampung kami ini dikarenakan bahannya(pucuk keladi)
itu sulit untuk mencarinya dan membutuhkan waktu sehari untuk mencarinya supaya
terkumpul banyak dan begitu juga dengan pakisnya.
Gulai yang jarang ditemukan di daerah lain ini
sangat khas rasanya dan hanya ada pada daerah-daerah tertentu, tidak semua
daerah yang tahu dengan jenis kuliner yang satu ini yaitu gulai kama’ang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar