Misteri Lobang
Jepang yang Belum Banyak Dikenal Orang
Sabtu,
31 desember 2011 14:14 | Written by Wirdawati
Objek
pelancongan yang ada dalam kota Bukittinggi dan merupakan peninggalan sejarah
dari kependudukan Jepang selama berada di Bukittinggi. Karena Bukittinggi yang
sangat strategis, terletak di tengah – tengah pulau sumatera, maka Jepang di Sumatera (Seiko Sikikan Kakka) yang
dipimpin oleh Jenderal Watanabe.
Sebagai kubu
pertahanan militer bagi Jepang dibuatlah terowongan dibawah jantung kota
Bukittinggi, disamping berfungsi sebagai pertahanan juga dipersiapkan sebagai
penyimpan amunisi, barak, ruang makan, rumah sakit, ruang sidang dan dapur,
yang jumlah keseluruhan ruangan 27 buah dan merupakan satu komplek lengkap,
seperti denah yang dapat dilihat pada dinding pintu masuk.
Panjang lobang
yang terdapat dilokasi panorama ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang
keseluruhan yang berada di bawah kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang
sekitar 5000 meter, dengan demikian yang terawat/terpelihara baru 30% dari
lobang yang ada.
Kegunaan utama dari lobang Jepang ini adalah
sebagai basis pertahanan militer penjajah Jepang dari serangan sekutu maka
pembangunannya sangat dirahasiakan, dan tidak seorangpun yang mengetahui secara
pasti kapan lobang jepang ini mulai dibangun. Hanya dapat diperkirakan beberapa
bulan sesudah maret 1942, saat jepang merebut kota Bukittinggi dari tangan
pemerintah Belanda.
Tenaga kerja kasar untuk mengali lobang ini diambil
dari orang – orang indonesia yang ditangkap dari daerah lain, seperti dari
pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera Selatan dan lain sebagainya. Sedangkan hasil
tangkapan dari bukittinggi sendiri di bawa pula ke daerah lain untuk dipekerja
paksakan pula pada proyek – proyek lainnya, seperti ke Loge untuk membuat jalan
kereta api yang akan menghubungkan Muaro Sijunjung dengan Pekanbaru riau. Namun
pekerjaan ini tidak kunjung selesai, karena Jepang keburu kalah ditangan
Tentara Sekutu.
Tenaga teknis
dalam pembangunan lobang ini diambilkan dari orang – orang Indonesia yang
bekerja di tambang batu bara ombilin sawahlunto yang berasal dari pulau Jawa.
Semua tenaga kerja kasar tidak satu orangpun yang dapat menyelamatkan diri,
semuanya meningal disebabkan kekurangan makanan dan siksaan dari tentara
Jepang. Dengan demikian, kerahasiaan lobang tetap terpelihara.
Sekalipun lobang
ini dapat diselesaikan, namun belum sempat dimanfaatkan secara sempurna, karena
jepang keburu bertekuk lutut kepada tentara sekutu akibat dua buah atom yang
dijatuhkan tentara sekutu di Kota Nagasaki dan Hirosima pada tanggal 7 dan 8
agustus 1945, dan berlanjut dengan diproklamirkannya kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 oleh Soekarno – Hatta.
Saat ini Lobang
Jepang ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan baik Mancanegara maupun
nusantara dan merupakan objek wisata favorite di Bukittinggi, bahkan Sumatera
Barat. Dari pintu gerbang, kita menuruni anak tangga sebanyak 135 buah, apabila
anak tangga ini tingginya rata – rata 20 cm, dengan demikian 135 anak tangga
berarti kita telah turun setinggi 27 m.
Jika kita
bandingkan lagi tempat kita berdiri sekarang dengan jalan yang ada diatas kita,
mempunyai perbedaan tinggi lebih kurang 5 m. Dari perhitungan ini diketahuilah
bahwa dasar lobang berkisar antara 30 sampai 40 m dari permukaan tanah.
Kedalaman ini sudah cukup aman dinilai oleh Jepang terhadap serangan udara dari
tentara sekutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar