Kamis, 12 Januari 2012

PEREMPUAN YANG TANGGUH



PEREMPUAN YANG TANGGUH



Seorang perempuan sibuk terlihat bekerja, dengan setumpuk kain kotor dalam baskom. Ia tak kuat lagi sebenarnya namun perempuan ini tetap cekatan menggundar kain helai demi helai kain kumuh, borongan cuciannya. Perempuan itu, Upik Sri, 52 tahun. Seorang tukang cuci yang rutin menjalankan pekerjaannya. Pekerjaan ini telah dilakoni sejak lama, dulu ibunya juga seorang tukang cuci. Ia melakukan pekerjaan ini untuk mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya dan untuk bisa menyekolahan anaknya. Ia membanting tulang sendiri tanpa ditemani oleh suaminya, karena suaminya telah meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit. Dan sekarang ialah yang menjadi tulang punggung keluarganya. 
Kemiskinan yang mebuat janda ini tidak pernah mengenyam bangku sekolahan, kini pekerjaannya sebagai seorang tukang cuci diwarasi dari sang ibunya. Dari hasil mencuci pakaian itu pula dia menghidupi lima orang anaknya Di mana ia ingin sekali anaknya tidak seperti dirinya. Ia ingin anaknnya menjadi orang sukses dan tidak merasakan hidup susah atau menjadi tukang cuci seperti ia sekarang. Ia ingin anaknya mendapatkan hidup yang layak nantinya.
Menghidupi keluarga tanpa suami bukan hal yang mudah. Namun suka atau tidak dilaluinya. Upah sebagai buruh cuci tidaklah sebanding dengan biaya hidup yang semakin tinggi, apabila gaji yang didapatnya tidak begitu banyak. Tetapi ia tidak pernah menyerah dengan kehidupan yang ia jalani sekarang. Ia percaya bahwa tuhan tidak tidur. Tuhan akan selalu memberikan rezeki kepadanya apabila ia selalu berusaha dan berdoa.
Walaupun ia seorang tukang cuci tetapi selalau berusaha untuk mencari uang agar bisa menyekolahkan lima orang anaknya. Karna ia tidak mau anak-anaknya seperti ia sekarang.


                                                  YOLANDA EKA PUTRI
09080315

Tidak ada komentar:

Posting Komentar