PEREMPUAN
YANG TANGGUH
Seorang
perempuan sibuk terlihat bekerja, dengan setumpuk kain kotor dalam baskom. Ia
tak kuat lagi sebenarnya namun perempuan ini tetap cekatan menggundar kain
helai demi helai kain kumuh, borongan cuciannya. Perempuan itu, Upik Sri, 52
tahun. Seorang tukang cuci yang rutin menjalankan pekerjaannya. Pekerjaan ini
telah dilakoni sejak lama, dulu ibunya juga seorang tukang cuci. Ia melakukan
pekerjaan ini untuk mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya dan untuk bisa
menyekolahan anaknya. Ia membanting tulang sendiri tanpa ditemani oleh
suaminya, karena suaminya telah meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit. Dan
sekarang ialah yang menjadi tulang punggung keluarganya.
Kemiskinan
yang mebuat janda ini tidak pernah mengenyam bangku sekolahan, kini
pekerjaannya sebagai seorang tukang cuci diwarasi dari sang ibunya. Dari hasil
mencuci pakaian itu pula dia menghidupi lima orang anaknya Di mana ia ingin
sekali anaknya tidak seperti dirinya. Ia ingin anaknnya menjadi orang sukses dan
tidak merasakan hidup susah atau menjadi tukang cuci seperti ia sekarang. Ia
ingin anaknya mendapatkan hidup yang layak nantinya.
Menghidupi
keluarga tanpa suami bukan hal yang mudah. Namun suka atau tidak dilaluinya.
Upah sebagai buruh cuci tidaklah sebanding dengan biaya hidup yang semakin
tinggi, apabila gaji yang didapatnya tidak begitu banyak. Tetapi ia tidak
pernah menyerah dengan kehidupan yang ia jalani sekarang. Ia percaya bahwa
tuhan tidak tidur. Tuhan akan selalu memberikan rezeki kepadanya apabila ia
selalu berusaha dan berdoa.
Walaupun
ia seorang tukang cuci tetapi selalau berusaha untuk mencari uang agar bisa
menyekolahkan lima orang anaknya. Karna ia tidak mau anak-anaknya seperti ia
sekarang.
09080315
Tidak ada komentar:
Posting Komentar